Langsung ke konten utama

Mengejar PENGHARGAAN WAJAR TANPA SYARAT bukan PENGHARGAAN MASYARAKAT.


Semakin gencar clean governance di suarakan semakin rendah penyerapan anggaran dicapai.
Aparat negara seperti semacam didorong MASUK NERAKA kalau diminta jadi PEJABAT PEMEGANG KOMITMEN karena belum apa apa sudah membayangkan efek sampingnya yg akan membawa ybs ke RUMAH TAHANAN bersama para pendahulunya.
Saya ragu apakah lembaga pemerintah waktunya banyak mengurus PELAYANAN PUBLIK ditengah KEWAJIBAN ADMINISTRASI PUBLIK yang se abreg.
Rendahnya daya serap anggaran DKI menjadi indikator ketakutan aparat negara untuk menangani administrasi proyek proyek pembangunan pelayanan publik.
Memang administrasi publik itu ngeri ngeri sedap. Supaya tatakelolanya berjalan CLEAN, tidak tanggung tanggung mereka diawasi oleh:
1. Dpr
2. Irjen
3. Kpk
4. Jaksa
5. Polisi
6. Hakim
7. Lsm
8. Wartawan
9. Bpkp
10. Ojk
11. Dewan pengawas
12. Demonstran
13. Ormas
Saya pernah bertanya ke salah satu pimpinan lembaga plat merah, dalam 1 tahun berapa waktu yg benar2 fokus ngurus pelayanan publik? Jawabnya 3 bulan. 3 bulan sisanya buat bikin perencanaan dan ngawal sampai pengesahan sisanya sibuk ladenin pengawasan yg datangnya beda beda waktu dan format laporan yg diminta berbeda beda.
Alih alih ngurus PELAYANAN PUBLIK yang BAIK justru sibuk ngurus ADMINISTRASI PUBLIK supaya memenuhi katagori WAJAR tanpa SYARAT bukan PENGHARGAAN dari MASYARAKAT.
Indikasi ini juga ditampilkan berlebihan oleh para bupati se NKRI yg memajang fotonya sedang menerima PENGHARGAAN dari BPK karena LAPORAN KEUANGAN daerahnya WAJAR TANPA SYARAT di media massa.
Tidak cukup disitu beberapa bupati malah memasang foto sedang menerima penghargaan di baliho besar seantero kota ditengah kondisi jalan jalan kotanya yang berlubang. Puskesmas tak ke urus dan sd inpress peninggalan orde baru yg kondisinya gitu2 aja.
Kayanya bapenas mesti bikin LAYANAN 1 ATAP PENGAWASAN ADMINISTRASI PUBLIK, seperti SAMSAT supaya meringankan beban aparat negara dalam pengawasan sehingga waktunya akan banyak ngurus PELAYANAN PUBLIK daripada ngurus ADMINISTRASI PUBLIK.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NEXT PROCESS is our COSTUMER

 Konsumen selalu diidentikan dengan penikmat produk atau layanan perusahaan. Posisinya sangat penting bagi sumber pendapatan perusahaan sampai sampai banyak perusahaan memanjakannya agar tetap menjadi LOYAL CUSTOMER. Dalam bisnis, industri keuangan paling kasat mata memanjakan pelanggannya dalam bertransaksi. Sebut saja puluhan ribu kantor cabang dibangun, mesin atm dimana mana, atm drive thrue, sms banking, internet banking, layanan prioritas dan yg terbaru uang elektronik. Semua dilakukan oleh dunia perbankan hanya untuk 1 alasan: DENGAN KEMUDAHAN semua di giring menjadi LOYAL CUSTOMER. Perusahaan dengan reputasi baik menggunakan istilah customer tidak hanya untuk pengguna produk perusahaan saja, tapi diinternal perusahaan dimana satu sama lain unit saling berhubungan dan saling kebergantungan dalam menciptakan produk istilah customer digunakan. Next process is our customer adalah mantra yang saat ini banyak di dengungkan oleh banyak eksekutif perusahaan ke...

memecah ANTRIAN di PELAYANAN PUBLIK

Dalam layanan publik semisal Bank, Rumah Sakit, Kantor Pajak sampe Kantor Kelurahan mengantri untuk mendapatkan pelayanan tidak bisa dihindari pengunjung yang akan menikmati layanan yang diinginkan. Antrian menjadi persoalan sendiri bagi pihak penyelenggara layanan karena hal ini sering menjadi pemicu awal munculnya complain dari pelanggan. untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan banyak upaya yang dilakukan, setidaknya melalui 2 pendekatan: mengurai dan mempercepat antrian atau memberi kenyamanan kepada pasien dan keluarga selama mereka mengantri. untuk contoh mengurai dan mempercepat antrian dilakukan oleh moda transportasi trans jakarta dan KRL di Jakarta, dimana titik keberangkatan disebar di beberapa titik dan sekali angkut bisa ratusan orang naik bus trans jakarta dan KRL. untuk contoh memberi kenyamanan saat menunggu antrian dilakukan oleh Bank, dimana saat menunggu nasabah diberi kenyamanan tubuh saat duduk dengan memberi kursi empuk, kenyamanan mata mel...

BERSAING dengan SAUDARA KANDUNG

Tujuan dari produk ketika dilangsir kepasar adalah untuk menjadi produk yang diminati oleh pelanggannya dan tentunya mendominasi pasar dibandingkan pesaingnya. namun dibalik semua itu ada persoalan persaingan antara sesama pelaku bisnis dengan produk yang sama. dalam bisnis kadang sebuah produk kalah bersaing karena kehadiran produk kompetitor yang bisa berasal dari Perusahaan lain atau kelompok usahanya sendiri (saudara kandung). Persaingan ini kadang berakhir dengan kemenangan atau kekalahan di dalam menguasai jumlah pelanggan yang diperebutkan. sudah banyak produk perusahaan yang kalah bersaing dari kompetitornya, salah satunya produk yang bersaing bukan dengan produk perusahaan lain,tapi dengan saudara kandungnya sendiri. KIJANG adalah 1 contoh produk yang saat ini bersaing dengan saudara kandungnya sendiri AVANZA sebagai mobil sejuta umat, sebelum AVANZA hadir julukan mobil sejuta umat berpuluh tahun di pegang oleh KIJANG, namun pasca AVANZA diluncurkan naga-naganya ...