Langsung ke konten utama

MENUNGGU dalam LAYANAN PUBLIK

Menunggu menjadi hal yang tidak memberi kenyamanan bagi ke 2 belah pihak, perusahaan dan konsumen.
Menunggu tidak bisa dihindari karena hal ini disebabkan oleh adanya penambahan populasi kunjungan, konsentrasi kedatangan yg bersamaan dan lambannya sistem antrian dan terkafang diperparah oleh ketidakdisiplinan konsumen dalam antrian.
Bagi perusahaan yg melayani konsumen dalam jumlah banyak antrian konsumen dalam menunggu menjadi perhatian tersendiri.
Semisal bank agar nasabahnya cepat terlayani maka dibuatlah sebanyak mungkin kantor cabang, atm, gerai atm, atm drive Thrue.
Untuk menunggu yang tidak bisa dihindari semisal pada kasus delay pesawat perusahaan penerbangan memberi konpensasi berupa pemberian makan sampai penyediaan hotel jika delay hrs sampai hari berikitnya.
Menunggu (waiting) dalam literatur sangat erat sekali dengan lead time dan cycle time.  dimana lead time = cycle time + waiting time.
Lead time adalah waktu total yg diperlukan perusahaan untuk melayani konsumennya.
Cycle time adalah 1 siklus waktu konsumen menerima pelayanan.
Waiting time adalah ketika konsumen menunggu pelayanan tanpa aktivitas apapun.
Dalam banyak kasus cycle time hanya 20% dari total waktu pelayanan sisanya 80% konsumen dipaksa menunggu.
Semisal jika 1 orang pasien di rumah sakit membutuhkan 60 menit untuk mengikuti semua proses pelayanan maka hanya 12 menit saja proses pelayanan di terima oleh pasien sisanya 48 % dilakukan pasien untuk menunggu.
Jika menunggu tidak bisa dihindari maka harus ada konpensasi seperti yg dilakukan industri penerbangan jika pesawat delay.
Jika ingin memperpendek waktu tunggu maka hrs diciptakan inovasi pelayanan seperti cerita pelayanan bank diatas.
Setiap industri tentunya berbeda cara dalam memperpendek waktu tunggu namun semuanya memiliki konsen yang sama dengan hal ini karena jika hal ini diabaikan bisa jadi KONSUMEN DATANG PERTAMA dan TIDAK AKAN DATANG LAGI.
Karena sejatinya MENUNGGU tidak memberikan kenyamanan bagi konsumen dan bagi perusahaan menjadi kerugian karena harus memberi konpensasi kepada konsumennya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NEXT PROCESS is our COSTUMER

 Konsumen selalu diidentikan dengan penikmat produk atau layanan perusahaan. Posisinya sangat penting bagi sumber pendapatan perusahaan sampai sampai banyak perusahaan memanjakannya agar tetap menjadi LOYAL CUSTOMER. Dalam bisnis, industri keuangan paling kasat mata memanjakan pelanggannya dalam bertransaksi. Sebut saja puluhan ribu kantor cabang dibangun, mesin atm dimana mana, atm drive thrue, sms banking, internet banking, layanan prioritas dan yg terbaru uang elektronik. Semua dilakukan oleh dunia perbankan hanya untuk 1 alasan: DENGAN KEMUDAHAN semua di giring menjadi LOYAL CUSTOMER. Perusahaan dengan reputasi baik menggunakan istilah customer tidak hanya untuk pengguna produk perusahaan saja, tapi diinternal perusahaan dimana satu sama lain unit saling berhubungan dan saling kebergantungan dalam menciptakan produk istilah customer digunakan. Next process is our customer adalah mantra yang saat ini banyak di dengungkan oleh banyak eksekutif perusahaan ke...

memecah ANTRIAN di PELAYANAN PUBLIK

Dalam layanan publik semisal Bank, Rumah Sakit, Kantor Pajak sampe Kantor Kelurahan mengantri untuk mendapatkan pelayanan tidak bisa dihindari pengunjung yang akan menikmati layanan yang diinginkan. Antrian menjadi persoalan sendiri bagi pihak penyelenggara layanan karena hal ini sering menjadi pemicu awal munculnya complain dari pelanggan. untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan banyak upaya yang dilakukan, setidaknya melalui 2 pendekatan: mengurai dan mempercepat antrian atau memberi kenyamanan kepada pasien dan keluarga selama mereka mengantri. untuk contoh mengurai dan mempercepat antrian dilakukan oleh moda transportasi trans jakarta dan KRL di Jakarta, dimana titik keberangkatan disebar di beberapa titik dan sekali angkut bisa ratusan orang naik bus trans jakarta dan KRL. untuk contoh memberi kenyamanan saat menunggu antrian dilakukan oleh Bank, dimana saat menunggu nasabah diberi kenyamanan tubuh saat duduk dengan memberi kursi empuk, kenyamanan mata mel...

BERSAING dengan SAUDARA KANDUNG

Tujuan dari produk ketika dilangsir kepasar adalah untuk menjadi produk yang diminati oleh pelanggannya dan tentunya mendominasi pasar dibandingkan pesaingnya. namun dibalik semua itu ada persoalan persaingan antara sesama pelaku bisnis dengan produk yang sama. dalam bisnis kadang sebuah produk kalah bersaing karena kehadiran produk kompetitor yang bisa berasal dari Perusahaan lain atau kelompok usahanya sendiri (saudara kandung). Persaingan ini kadang berakhir dengan kemenangan atau kekalahan di dalam menguasai jumlah pelanggan yang diperebutkan. sudah banyak produk perusahaan yang kalah bersaing dari kompetitornya, salah satunya produk yang bersaing bukan dengan produk perusahaan lain,tapi dengan saudara kandungnya sendiri. KIJANG adalah 1 contoh produk yang saat ini bersaing dengan saudara kandungnya sendiri AVANZA sebagai mobil sejuta umat, sebelum AVANZA hadir julukan mobil sejuta umat berpuluh tahun di pegang oleh KIJANG, namun pasca AVANZA diluncurkan naga-naganya ...