Memulai bisnis itu persoalan, karena pilihannya mau susah di depan dan gampang terus atau gampang di depan dan susah terus terusan.
Kalau mau gampang di depan, tinggal ikuti saja apa yang lagi rame diminati orang, tapi resikonya kalau sudah tidak jadi trend bisnis jadi ikut sunset juga.
Kalau mau susah di depan, berbisnis harus kepikiran 9 jurus mata anginnya, krn sumber peluang dan masalah ada dari sini.
9 jurus mata angin yang dimaksud adalah : produk, pelanggan, chaneling distribusi, customer relationship, revenue, key resources, key activity, partner, cost
Produk terkait dengan apa yang akan ditawarkan, pelanggan terkait dengan siapa calon pengguna produk kita, chaneling distribusi terkait bagaimana produk kita bisa diketahui dan sampai ke pelanggan, customer relationship terkait dengan bagaimana kita mengkomunikasikan produk kepada calon pelanggan, revenue terkait dengan sumber pendapatan bisnis, key activity terkait dengan kegiatan utama yg hrs dilakukan dlm berbisnis, key resources terkait dengan sumber daya utama yg hrs dimiliki utk menjalankan bisnis, partner terkait dengan mitra kerja bisnis dan cost terkait dengan sumber biaya yg muncul dari kegiatan bisnis.
9 jurus mata angin diatas, peluang dan masalahnya tidak jauh jauh dari urusan quality, cost, delivery. Artinya pelanggan sangat sensitif dengan 1 dari 3 urusan kualitas, harga dan kemudahan memperoleh produk yg diinginkan.
Trans jakarta, contoh bisnis yang mengusung tema harga murah, ndak kebayang sebelumnya keliling jakarta cukup dengan bayar 3.500 rupiah. Makanya ndak perlu tiap hari beriklan tiap pagi dan sore peminatnya membludak.
Iphone, contoh bisnis yang mengusung inovasi produk, pelanggan membelinya karena kualitas produk yg ditampilkan.
Industri penerbangan, contoh bisnis yang mengusung ontime delivery. Dimana jadwal berangkat dan tiba di tujuan menjadi barang jualan.
Bukannya tanpa masalah, untuk bisnis yg mengusung tema harga murah mungkin komplainnya tdk banyak tapi untuk yang mengusung kualitas dan ontime delivery sangat sensitif.
Industri otomotif satu contoh yang sangat antisipatif, dimana dalam bisnis ini diterapkan konsep 3S : sales, service, sparepart.
Dengan konsep ini memungkinkan pelanggan mempunyai fasilitas layanan purna jual.
Kalau mau gampang di depan, tinggal ikuti saja apa yang lagi rame diminati orang, tapi resikonya kalau sudah tidak jadi trend bisnis jadi ikut sunset juga.
Kalau mau susah di depan, berbisnis harus kepikiran 9 jurus mata anginnya, krn sumber peluang dan masalah ada dari sini.
9 jurus mata angin yang dimaksud adalah : produk, pelanggan, chaneling distribusi, customer relationship, revenue, key resources, key activity, partner, cost
Produk terkait dengan apa yang akan ditawarkan, pelanggan terkait dengan siapa calon pengguna produk kita, chaneling distribusi terkait bagaimana produk kita bisa diketahui dan sampai ke pelanggan, customer relationship terkait dengan bagaimana kita mengkomunikasikan produk kepada calon pelanggan, revenue terkait dengan sumber pendapatan bisnis, key activity terkait dengan kegiatan utama yg hrs dilakukan dlm berbisnis, key resources terkait dengan sumber daya utama yg hrs dimiliki utk menjalankan bisnis, partner terkait dengan mitra kerja bisnis dan cost terkait dengan sumber biaya yg muncul dari kegiatan bisnis.
9 jurus mata angin diatas, peluang dan masalahnya tidak jauh jauh dari urusan quality, cost, delivery. Artinya pelanggan sangat sensitif dengan 1 dari 3 urusan kualitas, harga dan kemudahan memperoleh produk yg diinginkan.
Trans jakarta, contoh bisnis yang mengusung tema harga murah, ndak kebayang sebelumnya keliling jakarta cukup dengan bayar 3.500 rupiah. Makanya ndak perlu tiap hari beriklan tiap pagi dan sore peminatnya membludak.
Iphone, contoh bisnis yang mengusung inovasi produk, pelanggan membelinya karena kualitas produk yg ditampilkan.
Industri penerbangan, contoh bisnis yang mengusung ontime delivery. Dimana jadwal berangkat dan tiba di tujuan menjadi barang jualan.
Bukannya tanpa masalah, untuk bisnis yg mengusung tema harga murah mungkin komplainnya tdk banyak tapi untuk yang mengusung kualitas dan ontime delivery sangat sensitif.
Industri otomotif satu contoh yang sangat antisipatif, dimana dalam bisnis ini diterapkan konsep 3S : sales, service, sparepart.
Dengan konsep ini memungkinkan pelanggan mempunyai fasilitas layanan purna jual.
Komentar
Posting Komentar