Langsung ke konten utama

BISNIS dalam Perspektif CAUSE - EFECT



bisnis bertujuan untuk selalu tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang bisnis harus di topang oleh pendapatan dan efisiensi biaya. Perolehan pendapatan hanya akan diperoleh jika pelaku bisnis mampu menjaga LOYALITAS PELANGGANNYA dan MENDORONG PERTUMBUHAN PELANGGAN BARU.  Loyalitas Pelanggan dan Pertumbuhan Pelanggan Baru hanya bisa diperoleh jika pelaku bisnis mampu memberikan NILAI TAMBAH kepada pelanggan loyalnya dan pelanggan baru.  NILAI TAMBAH ini hanya bisa diciptakan melalui rangkaian proses kerja internal yang saling mendukung satu sama lain dalam PENCIPTAAN PRODUK/ LAYANAN yang ditawarkan kepada PELANGGAN LOYAL dan PELANGGAN BARU. Rangkaian kerja internal ini tentunya harus di dukung oleh KOMPETENSI SDM, BUDAYA ORGANISASI yang kondusif dan PENDAYAGUNAAN ASSET secara optimal di dalam mendukung proses internal perusahaan dan hal ini tentunya akan berdampak kepada munculnya efisiensi biaya.


menjadi kewajaran dan keharusan bagi pelaku bisnis tetap eksis dimata pelanggannya Menjadi kewajaran, karena dari awal kelahirannya,  bisnis yang dilakukannya bertujuan untuk melayani Pelanggannya dan menjadi keharusan karena hal itu sebagai bentuk tanggungjawaban pelaku bisnis dalam melayani seluruh pelanggannnya. Adanya kewajaran dan keharusan untuk EKSIS sebagai ENTITAS BISNIS ini menjadi bentuk dari DAYA TANGGAP pelaku bisnis untuk senantiasa eksis di tengah Turbulance situasi persaingan bisnis yang semakin ketat, prilaku konsumen yang terus berubah dan lain lain. Jika Turbulance bisnis ini tidak dapat dilalui maka Pelaku Usaha sebagai ENTITAS BISNIS mengalami TRAGEDI EKSISTENSI dimata pelanggannya.

 PERMASALAHAN BISNIS
Merujuk pada penjelasan diawal terkait tujuan bisnis, kita dapat melihat permasalahan bisnis pada umumnya adalah sebagai berikut: adalah sbb:
1.     Pendapatan menurun
Pendapatan bisnis menurun, disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya rendahnya loyalitas pelanggan, rendahnya pertumbuhan pelanggan baru. Ke dua hal ini disebabkan oleh pesaing bisnis mampu memberikan NILAI TAMBAH kepada pelanggan baik dari sisi kualitas produk/ layanan, kecepatan pelayanan dan harga yang terjangkau. Selama pelaku bisnis tidak mampu memberikan Pelayanan yang lebih baik, lebih cepat dan lebih murah maka berpindahnya loyalitas pelanggan kepada pesaing otomatis akan terjadi dan jika hal ini dilakukan PEMBIARAN terus menerus tidak menutup kemungkinan lambat laun pelanggan akan hilang dengan sendirinya.

2.     Biaya tidak efisien
Biaya yang tidak efisien disebabkan oleh rendahnya pendayagunaan aset bisnis akibat kesalahan dalam pembelian dimana aset yang dibeli sebenarnya tidak dan buruknya pemeliharaan yang menyebabkan barang cepat rusak. Selain 2 hal tersebut kesalahan lain penyebab ketidak efisien biaya adalah rangkaian proses kerja internal koperasi yang tidak efektif dan efisien. Artinya internal proses dilakukan secara tidak benar dan dengan cara-cara yang mengundang pemborosan.  

3.     Proses Bisnis internal yang tidak efektif dan tidak efisien
SDM yang tidak kompeten dalam mengelola bisnis adalah pemicu utama munculnya rangkaian kerja menjadi tidak efektif dan efisien dalam penciptaan NILAI TAMBAH bagi pelanggan/ anggota koperasi. Disatu sisi anggota sebagai pelanggan utama Persoalan lain yang tidak kalah penting sebagai penyebab ketidakefektifan dan tidak efisiennya proses internal adalah rendahnya pendayagunaan aset bisnis dan iklim organisasi yang tidak kondusif.


4.       SOLUSI UNTUK SEBUAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BISNIS


A.    Perspektif PONDASI BISNIS

1.     SDM Harus Kompeten
Berbicara bisnis berbicara PERUBAHAN, karena situasi bisnis penuh dengan turbulance dari hari-kehari. Tidak ada yang menjamin saat ini bisnis yang dibangun hari ini masih eksis ditahun mendatang. Hal ini disebabkan oleh beberapa ancaman dari pihak eksternal diantaranya pesaing bisnis yang semakin unggul dimata pelanggan, ancaman suplier bisnis yang menetapkan kebijakan baru dalam kemitraan dll. Untuk menghadapi perubahan dalam dunia bisnis, SDM yang mengelola bisnis mesti memiliki kompetensi yang memadai untuk mengelola bisnis yang dijalankan. adaptif terhadap perubahan dan mampu dengan cepat memanfaatkan peluang yang datang, karena kita tahun peluang tidak akan pernah datang dua kali.

2.     Budaya organisasi harus kondusif
Pengelolaan Bisnis dilakukan tidak sendiri, namun oleh satu tim yang harus memiliki pemahaman visi, misi dan value yang sama dalam mengelola bisnis. Oleh karenanya minimal dalam organisasi harus menciptakan Budaya saling PERCAYA, saling TERBUKA dan saling menguntungkan satu sama lain baik antara pengelola bisnis maupun pengelola bisnis dengan pelanggannya.

3.     Penggunaan aset ekonomis harus optimal
Banyak pelaku bisnis di indonesia tidak memiliki pemahaman di dalam manajamen aset mereka. Sejak mulai pembelian, penggunaan aset untuk kegiatan bisnis dan bagaimana menjaga konsistensi pemeliharaan asetnya. Oleh karenanya sudah seyogyanya pengelola bisnis harus mulai bijak di dalam pembelian aset, optimalisasi penggunaannya di dalam kegiatan bisnis dan konsisten di dalam pemeliharaan aset yang dimilikinya.




B.    Perspektif INTERNAL PROSES

4.     Proses Bisnis harus Efektif dan efisien
Proses Bisnis yang dimilikinya harus dilakukan secara efektif dan efisien. Efektif artinya bekerja secara benar dan efisien artinya tanpa bekerja dengan cara-cara yang dapat berdampak kepada pemborosan. Hal ini harus dilakukan sejak membeli barang, menyimpan barag digudang, memajang barang di outlate toko sampai dengan proses pembelian kepada konsumen.

C.     Perspektif Pelanggan

5.     Menjaga Loyalitas Pelanggan / Anggota dalam menggunakan produk Koperasi
Pelanggan adalah RAJA, mereka harus dilayani secara baik oleh jika massh menginginkan mereka menjadi pelanggan loyal koperasi. Tiga hal yang diinginkan oleh pelanggan ketika memilih Produk/ layanan yang diberikan. Produk/ Layanan yang lebih baik, Kecepatan Pelayanan dan harga yang terjangkau. Jagalah loyalitas pelanggan koperasi, karena mereka adalah sumber pendapatan utama Koperasi.

6.     Menumbuhkan minat Pelanggan baru Koperasi
Memiliki Pelanggan yang loyal tidaklah cukup untuk menjaga pendapatan koperasi, namun harus diiringi oleh pertumbuhan pelanggan baru. Ada 4 step yang dilakukan oleh banyak pelaku bisnis di dalam menumbuhkan pelanggan barunya. Selalu mengenalkan produk bisnisnya, mengedukasi pasar terhadap pelayanan/ produk yang ditawarkan, memberi ruang ke passar untuk mencoba produk/ layanan yang ditawarkan, menjadikan pelanggan loyal untuk memberikan testimoni kepada calon pelanggan baru. Jika 4 hal ini sudah dilakukan dan calon pelanggan baru meyakininya, hadirnya pelanggan baru di dalam bisnis menjadi suatu akibat saja dari rangkaian 4 langkah tadi.


D.    Perspektif Keuangan

7.     Meningkatkan Pendapatan
Memiliki pelanggan loyal dan memiliki program sistimatis dalam menjaring pelanggan baru menjadi hal mutlak yang harus dijalankan, karena hal ini erat kaitannya dengan pendapatan. Pendapatan yang meningkat yang dihasilkan dari transaksi bisnis akan lebih sehat bagi keuangan, dibandingkan denga pedapatan yang diperoleh dari HUTANG.

8.     Menurunkan Biaya
Meningkatnya pendapatan yang tidak diiringi oleh tindakan efisiensi biaya adalah BUNUH DIRI dalam bisnis. Banyak bisnis yang awalnya sukses tidak lama meraih kesuksesannya mengalami kesulitan keuangan yang diakibatkan tidak konsistennya di dalam menjaga konsistensi pos-pos biaya yang telah ditetapkan. Hal lain yang mengakibatkan munculnya ketidak efisienan juga dalah berubahnya LIFE STYLE pengelola bisnis setelah bisnis mengalami kemajuan yang luar biasa. Permintaan fasilitas yang berlebihan dan mental bekerja yang GIMANA NANTI, bukannya NANTI GIMANA menjadikan apa yang diperjuangkan dari awal akan sia-sia adanya.

Dengan solusi diatas tentunya kita berharap TUMBUH dan BERKEMBANGNYA bisnis menjadi sebuah AKIBAT dari rangkaian SABAB MUSABAB yang kita lakukan.  sejak dari perspektif, Pembenahan bisnis internal agar efektif dan efisien, dilanjutkan dengan menjaga loyalitas pelanggan dan malakukan upaya-upaya di dalam menumbuhkan pelanggan baru. Dengan adaya pelanggan tentunya pendapatan menjadi akibat yang tidak terelakan bagi bisnis.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

NEXT PROCESS is our COSTUMER

 Konsumen selalu diidentikan dengan penikmat produk atau layanan perusahaan. Posisinya sangat penting bagi sumber pendapatan perusahaan sampai sampai banyak perusahaan memanjakannya agar tetap menjadi LOYAL CUSTOMER. Dalam bisnis, industri keuangan paling kasat mata memanjakan pelanggannya dalam bertransaksi. Sebut saja puluhan ribu kantor cabang dibangun, mesin atm dimana mana, atm drive thrue, sms banking, internet banking, layanan prioritas dan yg terbaru uang elektronik. Semua dilakukan oleh dunia perbankan hanya untuk 1 alasan: DENGAN KEMUDAHAN semua di giring menjadi LOYAL CUSTOMER. Perusahaan dengan reputasi baik menggunakan istilah customer tidak hanya untuk pengguna produk perusahaan saja, tapi diinternal perusahaan dimana satu sama lain unit saling berhubungan dan saling kebergantungan dalam menciptakan produk istilah customer digunakan. Next process is our customer adalah mantra yang saat ini banyak di dengungkan oleh banyak eksekutif perusahaan ke...

memecah ANTRIAN di PELAYANAN PUBLIK

Dalam layanan publik semisal Bank, Rumah Sakit, Kantor Pajak sampe Kantor Kelurahan mengantri untuk mendapatkan pelayanan tidak bisa dihindari pengunjung yang akan menikmati layanan yang diinginkan. Antrian menjadi persoalan sendiri bagi pihak penyelenggara layanan karena hal ini sering menjadi pemicu awal munculnya complain dari pelanggan. untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan banyak upaya yang dilakukan, setidaknya melalui 2 pendekatan: mengurai dan mempercepat antrian atau memberi kenyamanan kepada pasien dan keluarga selama mereka mengantri. untuk contoh mengurai dan mempercepat antrian dilakukan oleh moda transportasi trans jakarta dan KRL di Jakarta, dimana titik keberangkatan disebar di beberapa titik dan sekali angkut bisa ratusan orang naik bus trans jakarta dan KRL. untuk contoh memberi kenyamanan saat menunggu antrian dilakukan oleh Bank, dimana saat menunggu nasabah diberi kenyamanan tubuh saat duduk dengan memberi kursi empuk, kenyamanan mata mel...

BERSAING dengan SAUDARA KANDUNG

Tujuan dari produk ketika dilangsir kepasar adalah untuk menjadi produk yang diminati oleh pelanggannya dan tentunya mendominasi pasar dibandingkan pesaingnya. namun dibalik semua itu ada persoalan persaingan antara sesama pelaku bisnis dengan produk yang sama. dalam bisnis kadang sebuah produk kalah bersaing karena kehadiran produk kompetitor yang bisa berasal dari Perusahaan lain atau kelompok usahanya sendiri (saudara kandung). Persaingan ini kadang berakhir dengan kemenangan atau kekalahan di dalam menguasai jumlah pelanggan yang diperebutkan. sudah banyak produk perusahaan yang kalah bersaing dari kompetitornya, salah satunya produk yang bersaing bukan dengan produk perusahaan lain,tapi dengan saudara kandungnya sendiri. KIJANG adalah 1 contoh produk yang saat ini bersaing dengan saudara kandungnya sendiri AVANZA sebagai mobil sejuta umat, sebelum AVANZA hadir julukan mobil sejuta umat berpuluh tahun di pegang oleh KIJANG, namun pasca AVANZA diluncurkan naga-naganya ...