Langsung ke konten utama

7 alasan PELANGGAN membeli PRODUK

Kebahagian pelaku usaha adalah ketika banyak pelanggan membeli produk yang dijualnya.

Fenomena penjualan online saat ini telah menjadi fenomena baru pertumbuhan penjualan, dari pertumbuhan linier menjadi exponencial.

Namun demikian banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka penjualan satu diantaranya adalah bagaimana upaya perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada pelanggan dengan sebuah tahapan yang sistimatis.

Setidaknya terdapat 7 alasan bagi setiap pelanggan dalam memutuskan untuk mwmbeli sebuah produk.

Diantaranya harus mengenal produknya, harus memperoleh edukasi tentang produk yang akan digunakan, diberi kesempatan untuk memilih produk yang diinginkan sampai kemudian yakin bahwa produk yang dibelinya sesuai dengan yang dibutuhkannya.

Untuk sampai fase MEMBELI, banyak perusahaan melakukan segala upaya baik mulai dari fase Mengenalkan, fase mengedukasi, fase memilih, fase meyakinkan sampai dengan fase membeli itu sendiri.

Dalam fase memperkenalkan perusahaan menggunakan multi media baik secara online maupun off line untuk memperkenalkan produknya, hal ini dilakukan agar calon pelanggan mengenal produk yang ditawarkan. Dalam chanel offline kita sering melihat pengenalan produk dilakukan melalui media koran, majalah, advertising,, brosur dan media lainnya. Dalam chanel online perusahaan menggunakan media website, sosial media, marketplace dan lain sebagainya.

Dalam fase mengedukasi, perusahaan menggunakan ragam event dimana tujuannya adalah untuk dapat berinteraksi dengan calon pelanggannya. Beberapa cara yang dilakukan adalah melalui event pameran, talkshow, kunjungan, kerjasama event dan lain sebagainya. Dalam fase ini diharapkan perusahaan mampu memberikan informasi lebih kepada pelanggannya dengan produk yang dijualnya.

Dalam fase memilih, hal ini dilakukan bersamaan dengan proses edukasi dimana untuk merangsang calon pelanggannya perusahaan melakukan promosi produk baik berupa diskon harga atau kemudahan layanan yang diberikan. Di fase ini yang diharapkan adalah calon pelanggan tertarik untuk melakukan transaksi pembelian produk.

Dalam fase meyakinkan, banyak perusahaan melakukan co branding dengan public figur yang dianggap populer ditengah masyarakat tentunya figur yang dipilih harus mewakili produk yang di promosikan. Semisal untuk produk kecantikan selalu menggunakan wanita cantik sebagai co bradingnya, dan untuk produk suplemen laki-laki menggunakan figur laki-laki yang dianggap gagah perkasa.

Dalam fase pembelian, banyak perusahaan memberikan kemudahan calon pelanggannya untuk membeli di outlate-outlate yang ditunjuk oleh pemilik produk. Semakin mudah diakses maka semakin banyak calon pembeli akan membli produknya. Di era digital saat ini hal ini lebih dimudahkan karena pemilik produk dapat menjualnya dalam layanan online.

Semakin perusahaan gencar melakukan hal diatas maka peluang pelanggan untuk membeli produknya akan lebih tinggi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NEXT PROCESS is our COSTUMER

 Konsumen selalu diidentikan dengan penikmat produk atau layanan perusahaan. Posisinya sangat penting bagi sumber pendapatan perusahaan sampai sampai banyak perusahaan memanjakannya agar tetap menjadi LOYAL CUSTOMER. Dalam bisnis, industri keuangan paling kasat mata memanjakan pelanggannya dalam bertransaksi. Sebut saja puluhan ribu kantor cabang dibangun, mesin atm dimana mana, atm drive thrue, sms banking, internet banking, layanan prioritas dan yg terbaru uang elektronik. Semua dilakukan oleh dunia perbankan hanya untuk 1 alasan: DENGAN KEMUDAHAN semua di giring menjadi LOYAL CUSTOMER. Perusahaan dengan reputasi baik menggunakan istilah customer tidak hanya untuk pengguna produk perusahaan saja, tapi diinternal perusahaan dimana satu sama lain unit saling berhubungan dan saling kebergantungan dalam menciptakan produk istilah customer digunakan. Next process is our customer adalah mantra yang saat ini banyak di dengungkan oleh banyak eksekutif perusahaan ke...

memecah ANTRIAN di PELAYANAN PUBLIK

Dalam layanan publik semisal Bank, Rumah Sakit, Kantor Pajak sampe Kantor Kelurahan mengantri untuk mendapatkan pelayanan tidak bisa dihindari pengunjung yang akan menikmati layanan yang diinginkan. Antrian menjadi persoalan sendiri bagi pihak penyelenggara layanan karena hal ini sering menjadi pemicu awal munculnya complain dari pelanggan. untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan banyak upaya yang dilakukan, setidaknya melalui 2 pendekatan: mengurai dan mempercepat antrian atau memberi kenyamanan kepada pasien dan keluarga selama mereka mengantri. untuk contoh mengurai dan mempercepat antrian dilakukan oleh moda transportasi trans jakarta dan KRL di Jakarta, dimana titik keberangkatan disebar di beberapa titik dan sekali angkut bisa ratusan orang naik bus trans jakarta dan KRL. untuk contoh memberi kenyamanan saat menunggu antrian dilakukan oleh Bank, dimana saat menunggu nasabah diberi kenyamanan tubuh saat duduk dengan memberi kursi empuk, kenyamanan mata mel...

BERSAING dengan SAUDARA KANDUNG

Tujuan dari produk ketika dilangsir kepasar adalah untuk menjadi produk yang diminati oleh pelanggannya dan tentunya mendominasi pasar dibandingkan pesaingnya. namun dibalik semua itu ada persoalan persaingan antara sesama pelaku bisnis dengan produk yang sama. dalam bisnis kadang sebuah produk kalah bersaing karena kehadiran produk kompetitor yang bisa berasal dari Perusahaan lain atau kelompok usahanya sendiri (saudara kandung). Persaingan ini kadang berakhir dengan kemenangan atau kekalahan di dalam menguasai jumlah pelanggan yang diperebutkan. sudah banyak produk perusahaan yang kalah bersaing dari kompetitornya, salah satunya produk yang bersaing bukan dengan produk perusahaan lain,tapi dengan saudara kandungnya sendiri. KIJANG adalah 1 contoh produk yang saat ini bersaing dengan saudara kandungnya sendiri AVANZA sebagai mobil sejuta umat, sebelum AVANZA hadir julukan mobil sejuta umat berpuluh tahun di pegang oleh KIJANG, namun pasca AVANZA diluncurkan naga-naganya ...