Langsung ke konten utama

manajemen KERESAHAN


Dalam sebuah meeting di perusahaan, CEO sangat berapi-rapi membahas keadaan perusahaan yang sedang dalam keadaan gawat. Pendapatan turun, biaya bengkak, pelanggan sebagian diambil pesaing, proses internal boros, SDM yang bagus sudah banyak yang keluar perusahaan dan Aset ekonomi perusahaan utilisasinya berada pada level yang terendah.
keresahan CEO diatas sangat beralasan karena ybs memikirkan nasib ribuan karyawannya yang bergantung hidup diperusahan tersebut dari mulai yang bujangan hingga yang sudah mau punya cucu.
namun apa yang membuat cemas CEO diatas tidak serta merta membuat ribuan orang yang bekerja disana mempunyai keresahan yang sama, kebnayakan orang diperusahaan hanya berfikir saya sudah kerja dan sisanya menunggu kewajiban perusahaan untuk membayarnya plus dana-dana penunjang lainnya agar lebih sejahtera.
ditambah ada sedikit orang di banyak perusahaan malah BIKIN PERUSAHAAN di DALAM PERUSAHAAN. sudah banyak kejadian kalau oknum marketing mengalihkan order yang di dapat ke perusahaan kompetitor dengan imbalan dimuka yang menggiurkan dibandingkan menunggu bonus tahunan perusahaan, itupun setelah di bagi rame-rame.
bagian purchasing main mata dengan vendor untuk mark up harga atau minta diskon dimana yang menikmati diskon tersebut juga hanya personal bukan untuk perusahaan.
dibagian keuangan, banyak oknum memainkan dana perusahaan dengan pihak Bank, kita tahu semua di banyak Bank ada yang disebut cepat dana segar dari para kepala cabang dimana keadaan ini dimanfaatkan oleh oknum orang keuangan perusahaan untuk menyetor dana perusahaan dan menahan pembayaran kepada vendor, bunga nya pun dinikmati oleh ybs.
mungkin sampai hal-hal terkecilpun di banyak perusahaan kadang dilakukan oleh banyak oknum perusahaan di unitnya masing-masing, hal ini seiring dengan hasil riset bahwa 60% kegiatan perusahaan tidak memberi nilai tambah bagi pelanggan, itu artinya PEMBOROSAN terjadi dimana-mana dan hal ini berdampak kepada HIDDENT COST bagi perusahan yang menurut riset juga bisa mencapai 40% dari total biaya Perusahaan.
dari cerita diatas, cukup wajar ketika CEO perusahaan diatas cukup resah, tapi sebagian besar karyawannya DINGIN dengan keresahannya dan disisi lain Oknum-oknum diataspun MENDADAK SARIAWAN untuk BICARA.
Persoalan diatas adalah persoalan Leveling KERESAHAN yang tidak sama antara CEO dan ribuan karyawan lainnya. Leveling keresahan harus dibuat sama disetiap orang yang ada di perusahaan, INTEL adalah salah satunya dimana semua karyawan mengamini KALAU TIDAK BEKERJA DENGAN BAIK maka PERUSAHAAN ini AKAN BANGKRUT SELAMANYA.
keresahan ini setiap hari disebarluaskan kepada perusahaan melalui meeting harian di unit kerja, mingguan di bagian dan bulanan di level divisi. hal ini bertujuan agar semua orang BERGERAK BERSAMA untuk MENUJU PERUBAHAN PERUSAHAAN yang lebih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NEXT PROCESS is our COSTUMER

 Konsumen selalu diidentikan dengan penikmat produk atau layanan perusahaan. Posisinya sangat penting bagi sumber pendapatan perusahaan sampai sampai banyak perusahaan memanjakannya agar tetap menjadi LOYAL CUSTOMER. Dalam bisnis, industri keuangan paling kasat mata memanjakan pelanggannya dalam bertransaksi. Sebut saja puluhan ribu kantor cabang dibangun, mesin atm dimana mana, atm drive thrue, sms banking, internet banking, layanan prioritas dan yg terbaru uang elektronik. Semua dilakukan oleh dunia perbankan hanya untuk 1 alasan: DENGAN KEMUDAHAN semua di giring menjadi LOYAL CUSTOMER. Perusahaan dengan reputasi baik menggunakan istilah customer tidak hanya untuk pengguna produk perusahaan saja, tapi diinternal perusahaan dimana satu sama lain unit saling berhubungan dan saling kebergantungan dalam menciptakan produk istilah customer digunakan. Next process is our customer adalah mantra yang saat ini banyak di dengungkan oleh banyak eksekutif perusahaan ke...

memecah ANTRIAN di PELAYANAN PUBLIK

Dalam layanan publik semisal Bank, Rumah Sakit, Kantor Pajak sampe Kantor Kelurahan mengantri untuk mendapatkan pelayanan tidak bisa dihindari pengunjung yang akan menikmati layanan yang diinginkan. Antrian menjadi persoalan sendiri bagi pihak penyelenggara layanan karena hal ini sering menjadi pemicu awal munculnya complain dari pelanggan. untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan banyak upaya yang dilakukan, setidaknya melalui 2 pendekatan: mengurai dan mempercepat antrian atau memberi kenyamanan kepada pasien dan keluarga selama mereka mengantri. untuk contoh mengurai dan mempercepat antrian dilakukan oleh moda transportasi trans jakarta dan KRL di Jakarta, dimana titik keberangkatan disebar di beberapa titik dan sekali angkut bisa ratusan orang naik bus trans jakarta dan KRL. untuk contoh memberi kenyamanan saat menunggu antrian dilakukan oleh Bank, dimana saat menunggu nasabah diberi kenyamanan tubuh saat duduk dengan memberi kursi empuk, kenyamanan mata mel...

BERSAING dengan SAUDARA KANDUNG

Tujuan dari produk ketika dilangsir kepasar adalah untuk menjadi produk yang diminati oleh pelanggannya dan tentunya mendominasi pasar dibandingkan pesaingnya. namun dibalik semua itu ada persoalan persaingan antara sesama pelaku bisnis dengan produk yang sama. dalam bisnis kadang sebuah produk kalah bersaing karena kehadiran produk kompetitor yang bisa berasal dari Perusahaan lain atau kelompok usahanya sendiri (saudara kandung). Persaingan ini kadang berakhir dengan kemenangan atau kekalahan di dalam menguasai jumlah pelanggan yang diperebutkan. sudah banyak produk perusahaan yang kalah bersaing dari kompetitornya, salah satunya produk yang bersaing bukan dengan produk perusahaan lain,tapi dengan saudara kandungnya sendiri. KIJANG adalah 1 contoh produk yang saat ini bersaing dengan saudara kandungnya sendiri AVANZA sebagai mobil sejuta umat, sebelum AVANZA hadir julukan mobil sejuta umat berpuluh tahun di pegang oleh KIJANG, namun pasca AVANZA diluncurkan naga-naganya ...