Pelayanan pada pasien tidak bisa terlepas dari berapa lama waktu yang dibutuhkan pemberi layanan untuk memberikan waktu layanan kepada pasiennya.
Waktu menjadi sensitif dalam pelayanan karena pasien mempunyai kecenderungan untuk memilih layanan yang lebih cepat dibandingkan yang lambat.
Dari sisi pemberi layanan, seringkali hal ini diabaikan apalagi di banyak rumah sakit pemerintah. Pasien dibiarkan nunggu lama utk hanya menikmati 10 menit pelayanan yang diberikan.
Dalam literatur waktu pelayanan dikenal beberapa istilah waktu. Yaitu: Lead time, cycle time, value add time & not value add time.
Leadtime adalah waktu yg dibutuhkan oleh 1 pasien untuk melalui rangkaian pelayanan yg di butuhkan.
Semisal 1 pasien membutuhkan waktu 1 jam untuk berobat di rumah sakit melalui proses layanan registrasi, proses pemeriksaan dan pemberian obat di rumah sakit dan pembayaran di kasir.
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan oleh 1 pasien saat melakukan proses registrasi dari cerita diatas.
Value add time adalah waktu sesungguhnya saat pasien menerima layanan registrasi diatas.
Non value add time adalah waktu menunggu saat pasien akan melakukan registrasi karena harus mengantri.
Jadi Leadtime = (cycle time registrasi) + (cycletime pemeriksaan) + (cycle time pemberian obat) + ( cycle time pelayanan kasir).
Dimana cycle time = value add time + non value add time.
Dari banyak kasus pelayanan, pasien yang berkunjung ke sebuah rumah sakit khususnya yang berkunjung ke poliklinik, ketika menempuh waktu 1 jam pelayanan poliklinik 80% waktunya dilakukan untuk melalui non value add time, semisal HARUS MENUNGGU LAMA dalam ANTRIAN.
Non value add time tidak bisa dihilangkan namun bisa diperkecil melalui rekayasa aliran proses layanan.
Dirumah sakit misalnya pasien diarahkan untuk mendaftar online untuk hari yg ditentukan sendiri. Dgn demikian yang bersangkutan bisa mendapatkan nomor antrian yg lebih kecil.
Disisi rumah sakit utk mengantisipasi antrian panjang, polikliniknya dibuka untuk layanan pagi. Siang dan malam.
Beberapa rumah sakit sekarang lebih agresif dengan membuat layanan home healthcare dimana pasien tinggal menelpon dan pihak rumah sakit yg akan berkunjung ke rumah untuk melakukan layanan medis.
Komentar
Posting Komentar