MENEBAR KERESAHAN ditengah ketidakpercayaan PUBLIK
ditengah KETIDAKPERCAYAAN rakyat terhadap Penguasanya, menebar KERESAHAN adalah jalan pintas yang sering dilakukan PENGUASA.
Koalisi publik dan media yang menginginkan pemberantasan korupsi secara masif cukup beralasan, karena korupsi nyatanya menjadi biang keladi utama buruknya kualitas layanan publik dan negara ini terpaksa berhutang tak berkesudahan kebanyak negara donor yang tentunya juga dengan beban bunga yang ANJRITTT tidak pernah ketutup sampe sekarang.
disisi lain kita juga menyaksikan bagaimana uang korupsi itu sebagian besar digunakan untuk membeli banyak aset di luar negeri, disiapkan untuk BELANJA KENAKALAN, beli banyak rumah di sini sampe setiap rumah lengkap dengan fasilitas BINI MUDA nya. TEPOK JIDAT.
dan yang membuat kita kaget saat ini kadang pelakunya adalah yang terkesan GOODBOY, BABYFACE dan selalu "SANTUN" dalam berbicara sehingga sebutan MUSANG BERBULU DOMBA layak menjadi julukan mereka.
ditengah desakan pemberantasan kasus korupsi yg terjadi di pusat kekuasaan, PENGUASA selalu mencari cara agar publik PECAH KONSENTRASInya, mulai dari statment INI ADA MANUVER LAWAN POLITIK sampe yang paling aman SEMENTARA buat penguasa adalah menampilkan KERESAHAN dalam kemasan konflik horizontal, kelangkaan BBM dan melambungnya harga SEMBAKO.
Kasus kenaikan harga BBM, konflik terbaru di Sumsel yang menewarkan 4 warga sipil dan 6 polisi (nngak tau yg benernya berapa) dan melambungnya harga bawang menjadi indikasi kuat adanya MENEBAR KERESAHAN ditengah ketidakpercayaan PUBLIK terhadap PENGUASA yang dikemas dalam TAYANGAN ALA BOLYWOOD.
Ujunglah adalah PENGUASA sudah punya solusi yang sudah disiapkan juga, namun menunggu VIRUS KERESAHAN itu memang benar-benar sudah menjadi ENDEMI dan publik sangat butuh PERTOLONGAN penguasa.
Ketika pertolongan itu diturunkan, tentunya PENGUASA berharap PUBLIK banyak berterimakasih kepada PENGUASA dan PUBLIK lupa dengan tuntutan awalnya soal KORUPSI dilingkaran PENGUASA.
ditengah KETIDAKPERCAYAAN rakyat terhadap Penguasanya, menebar KERESAHAN adalah jalan pintas yang sering dilakukan PENGUASA.
Koalisi publik dan media yang menginginkan pemberantasan korupsi secara masif cukup beralasan, karena korupsi nyatanya menjadi biang keladi utama buruknya kualitas layanan publik dan negara ini terpaksa berhutang tak berkesudahan kebanyak negara donor yang tentunya juga dengan beban bunga yang ANJRITTT tidak pernah ketutup sampe sekarang.
disisi lain kita juga menyaksikan bagaimana uang korupsi itu sebagian besar digunakan untuk membeli banyak aset di luar negeri, disiapkan untuk BELANJA KENAKALAN, beli banyak rumah di sini sampe setiap rumah lengkap dengan fasilitas BINI MUDA nya. TEPOK JIDAT.
dan yang membuat kita kaget saat ini kadang pelakunya adalah yang terkesan GOODBOY, BABYFACE dan selalu "SANTUN" dalam berbicara sehingga sebutan MUSANG BERBULU DOMBA layak menjadi julukan mereka.
ditengah desakan pemberantasan kasus korupsi yg terjadi di pusat kekuasaan, PENGUASA selalu mencari cara agar publik PECAH KONSENTRASInya, mulai dari statment INI ADA MANUVER LAWAN POLITIK sampe yang paling aman SEMENTARA buat penguasa adalah menampilkan KERESAHAN dalam kemasan konflik horizontal, kelangkaan BBM dan melambungnya harga SEMBAKO.
Kasus kenaikan harga BBM, konflik terbaru di Sumsel yang menewarkan 4 warga sipil dan 6 polisi (nngak tau yg benernya berapa) dan melambungnya harga bawang menjadi indikasi kuat adanya MENEBAR KERESAHAN ditengah ketidakpercayaan PUBLIK terhadap PENGUASA yang dikemas dalam TAYANGAN ALA BOLYWOOD.
Ujunglah adalah PENGUASA sudah punya solusi yang sudah disiapkan juga, namun menunggu VIRUS KERESAHAN itu memang benar-benar sudah menjadi ENDEMI dan publik sangat butuh PERTOLONGAN penguasa.
Ketika pertolongan itu diturunkan, tentunya PENGUASA berharap PUBLIK banyak berterimakasih kepada PENGUASA dan PUBLIK lupa dengan tuntutan awalnya soal KORUPSI dilingkaran PENGUASA.
Komentar
Posting Komentar