RICHARD JOUST
LINO, Direktur Utama PT Pelindo II pernah mengungkapkan dalam Rapatnya dengan
Jajaran Kementerian BUMN seebelum dilantik menjadi Direktur Utama. Belia
mengungkapkan jika sukses perusahaan adalah besaran profit, semua pemimpin
perusahaan akan berfokus pada tujuan jangka pendek untuk menangguk untung sebesar-besarnya. Mereka
akan cenderung menunda investasi. Akibatnya,
kondisi semua pelabuhan jelek, dengan profesionalitas pengelola yang rendah.
Kapal-kapal
kerap harus antre berhari-hari sebelum bisa bersandar dan melakukan bongkar-muat di dermaga. Biaya transportasi
pun bengkak. "Kapal-kapal di Indonesia lebih lama bersandar
daripada berlayar. Itu dosa besar bagi semua orang yang ada di situ,"
Lino menjelaskan. "Kapal itu seperti taksi. Kalau tidak berlayar, ia tak
mendapat uang. Dan konyolnya, untuk bersandar di pelabuhan, mereka harus bayar."
Dari
paparan diatas kita akhirnya memahami Dalam prakteknya BISNIS tidak hanya dikaitkan
dengan laba semata, karena jika semua orang berfikir demikian maka yang terjadi
adalah semua pelaku bisnis akan berpikir jangka pendek dan menghindari
INVESTASI jangka panjang yang akan berpengaruh terhadap keberlanjutan
perusahaan.
Investasi
yang dimaksud adalah tidak semata pembangunan fisik, namun juga investasi dalam
penyiapan SDM yang kompeten bagi keberlanjutan perusahaan dimasa depan.
Oleh
karenanya, agar pelaku bisnis dapat berfikir jangka panjang bagi perusahaannya
ada baiknya memahami CAUSE EFECT dari pencapaian tujuan bisnis yang
dijalankannya.
Dalam
BALANCED SCORECARD, Michael porter sang penciptanya mengungkapkan adanya
HUBUNGAN SEBAB AKIBAT antara pencapaian kinerja Keuangan dengan upaya
perusahaan memperoleh pelanggan loyal dan pertumbuhan pelanggan baru, proses
internal dalam menciptakan Produk unggulan dan factor pertumbuhan perusahaan
baik dari sisi Kompetensi SDM, Iklim organisasi dan Pendayagunaan teknologi.
Bisnis
apapun yang dijalankan tentunya focus akhirnya adalah tercapainya perusahaan
yang tumbuh dan berkembang. Hal ini hanya bisa tercapai jika perusahaan mampu
menciptakan pendapatan yang tinggi dan melakukan upaya efisien biaya yang tidak
berbasis pada cost cutting tapi improvement dalam proses bisnis internal
perusahaan agar proses internalnya berjalan secara efektif dan efisen dalam
menciptakan PRODUK UNGGULAN perusahaan, di banyak perusahaan jepang hal ini
terkait upaya untuk terciptanya ZERO DIFFECT (bekerja tanpa kesalahan).
Pendapatan
yang tinggi hanya akan diperoleh jika perusahaan mampu memberikan VALUE sesuai
kebutuhan pelanggannya, baik dari sisi kualitas produk, pelayanan, harga yang
terjangkau dan delivery sesuai dengan yang dijanjikan.
Tentunya
produk yang digemari oleh pelanggan disini merupakan hasil kerja dari SDM yang
berkualitas dengan dukungan iklim organisasi yang kondusif dan pendayagunaan
teknologi dalam proses bisnisnya.
dari
penjelasan diatas kita dapat mengambil pelajaran bahwa KEUANGAN dalam bisnis
hanya sebagai sebuah akibat dari adanya sebab musabab yang saling berkaitan.
SDM yang berkualitas akan melahirkan produk yang berkualitas, produk yang
berkualitas akan diminati oleh calon pelanggan untuk membeli dan dari proses
pembelian ini perusahaan akan memperoleh pendapatan.
Komentar
Posting Komentar